GLX Games - Sudah banyak orang berbisnis manisan, ada manisan mangga, jahe, nanas, dan sebagainya. Tapi untuk manisan pala belum begitu banyak yang menekuni bisnis ini.
Buah pala tidak mengenal musim tertentu, maka untuk mendapatkan buah ini relatif mudah. Manisan sendiri terdiri atas dua macam, yaitu manisan kering dan manisan basah.
Kedua jenis manisan ini bisa dibedakan berdasarkan bentuknya. Manisan basah dikonsumsi dengan sirup gula pekat, sedangkan manisan kering sebelumnya telah direndam air gula kemudian dijemur di bawah terik matahari. Untuk memulai bisnis ini, kamu boleh memilih salah satu jenis manisan atau keduanya.
Berikut beberapa kiat yang akan membantumu dalam memulai bisnis manisan pala seperti yang kami rangkum sebagai berikut :
BACA JUGA : Blockchain Jadi Tren Global Berdampak Besar ke Bisnis
1. Pilihlah bahan baku yang masih segar. Untuk manisan pala kering, pilihlah buah yang berukuran sedang sampai besar agar mudah dibentuk.
2. Untuk pengemasan, lebih baik gunakan kemasan kaleng karena awet hingga 1 tahun.
3. Untuk menghemat gula, gunakanlah gula dari hasil penirisan pembuatan manisan pala kering.
Dalam bisnis ini, ada juga rintangan-rintangan yang mesti kamu hadapi.
1. Pada proses pengemasan harus benar-benar diperhatikan agar jangka waktu manisan lebih lama dan awet.
2. Untuk manisan pala kering, pengeringan menggunakan matahari lebih lama kurang lebih 3-5 hari. Selain itu, dengan matahari tidak sama keringnya dan kebersihan kurang terjaga, maka dari itu pengeringan lebih cepat dan efisien menggunakan oven dengan suhu 60-65°C.
Ada juga nih, strategi bisnis yang bisa kamu terapkan untuk memulai bisnis manisan pala
1. Gunakan promosi di berbagai media, internet, media cetak, maupun media elektronik.
2. Menjaga kualitas produk tetap baik.
3. Tetapkan harga yang tidak terlalu mahal, tetapi terjangkau oleh masyarakat.
4. Berikan sentuhan warna yang lain, selain merah, hijau, dan kuning.
Analisa bisnis manisan pala dapat kamu perhatikan sebagai berikut:
• Modal awal
- Baskom plastik Rp25.000
- Dandang/pengukus Rp75.000
- Pisau stainless Rp75.000
- Nyiru/rigen Rp20.000
- Talenan Rp5.000
Jumlah Rp200.000
Peralatan dapat mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp2.000 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun (Rp200.000-Rp2.000)/4 = Rp49.500 per tahun atau sama dengan (Rp49.500/12) = Rp4.125 per bulan.
• Bahan baku per hari
- 10 kg buah pala matang @Rp45.000 Rp450.000
- 10 liter larutan garam Rp2.000
- 10 liter larutan kapur Rp6.000
- 10 liter larutan gula 30% @Rp12.000 Rp36.000
- 50 gr asam sitrat Rp2.500
- 2 sdt vanili Rp3.500
- 7 gr natrium benzoat Rp3.500
- Penyusunan alat Rp150
Jumlah Rp503.650
• Bahan pendukung per hari
- Bahan bakar elpiji 3 kg @Rp17.000 Rp3.000
- Biaya labeling @Rp75×40 Rp3.000
- Plastik @Rp120×40 Rp4.800
- Transportasi Rp25.000
- Tenaga kerja Rp29.200
- Telepon Rp5.000
Jumlah Rp70.000
• Total pengeluaran biaya untuk produksi per hari
Rp503.650 + Rp70.000 = Rp573.650
• Hasil penjualan per bulan
40 kemasan @230 gr × Rp17.000 × 30 hari = Rp20.400.000
• Keuntungan bisnis per bulan
Rp20.000.000-(Rp573.650×30) = Rp3.190.000
Perkiraan modal kembali kurang dari 1 bulan