Rabu, 27 November 2019

Situs GLX Poker - Blockchain Jadi Tren Global Berdampak Besar ke Bisnis

Situs GLX Poker - Blockchain Jadi Tren Global Berdampak Besar ke Bisnis

Situs GLX Poker - Kadin Indonesia bekerjasama Blockchain Asia Forum (BAF) menggelar Global Blockchain Investment Summit (GBIS) di Jakarta. Ajang ini merupakan sarana pertukaran informasi dan pengalaman dari para stakeholder dalam bentuk lokakarya dan seminar, serta business matching di antara para pimpinan bisnis.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, acara ini digelar dengan tujuan mengembangkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman terkait konsep teknologi blockchain dan penerapannya dalam berbagai sektor industri.

Situs GLX Poker - Blockchain Jadi Tren Global Berdampak Besar ke Bisnis


"Blockchain merupakan tren global yang akan berdampak besar kepada keberlangsungan bisnis ke depan. Dalam ekonomi global, mereka yang dapat memanfaatkan teknologi dan berinovasi dalam seluruh rantai nilai akan mendapatkan posisi terbaik dalam daya saing global," terang Rosan

Rosan memaparkan, teknologi blockchain telah muncul sebagai salah satu layanan yang paling menjanjikan dalam beberapa tahun terkahir. Teknologi ini memiliki potensi luar biasa untuk melakukan transformasi di sektor finansial dan sektor-sektor lainnya, terutama terkait pembaruan dalam sistem transaksi.

Perusahaan berskala besar dan sedang yang berkembang di dunia digital ini sedang mendalami maupun mengembangkan layanan teknologi ini agar tetap berperan di pasar yang kompetitif.

"Perusahaan dapat benar-benar maju dengan menghadirkan solusi blockchain pada bidang usaha masing-masing. Tentu saja untuk mencapai target masa depan, strategi padu padan teknologi adalah sesuatu yang kita butuhkan untuk melihat bisnis kita berkembang," ujar Rosan.

Rosan mengungkapkan kepuasannya karena Indonesia termasuk berada di garda depan inisiatif penerapan teknologi blockchain di kawasan Asia Tenggara. Beberapa contoh yang bisa disebutkan, antara lain Bank Indonesia yang telah meluncurkan mata uang digital sendiri yang berbasis teknologi blockchain. Langkah tersebut lantas diikuti oleh industri perbankan Tanah Air, seperti BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Danamon, dan Bank Permata.

BACA JUGA : Dicari 100 Mahasiswa Potensial Pimpin Bisnis

Rosan melanjutkan, menurut data Bank Dunia, Indonesia berada di posisi ke-14 dunia dalam penerimaan remitansi dari TKI. Peningkatan transfer dana dari TKI yang bekerja di luar negeri terjadi berkat hadirnya sistem blockchain. Peran pengantara (intermediary) dihilangkan. Karena itu blockchain dipandang menghadirkan transfer yang lebih efisien dan bebas biaya tambahan.


Melihat skala ekonomi nasional yang besar serta potensi penerapan blockchain yang lintas sektoral, Rosan mengaku optimis pengembangan teknologi ini dapat mendukung posisi Indonesia sebagai sentra teknologi (technology hub) regional.

"Indonesia terhitung relatif di tahap awal pengembangan blockchain. Tapi peluang yang tersedia sangat terbuka, walaupun masih ada sejumlah tantangan yang signifikan. Untuk itulah Kadin berinisiatif menghadirkan Blockchain Center of Excellence and Education (BCEE) sebagai wadah yang bertujuan memfasilitasi pengembangan teknologi ini di berbagai sektor usaha," ujar Rosan. 

Sementara itu, Koordinator Penyelenggaraan Global Blockchain Investment Summit (GBIS) 2019 Rico Rustombi mengatakan, GBIS 2019 menyajikan forum diskusi strategis yang akan menghadirkan pembicara yang kompeten dari dalam dan luar negeri. Mereka tidak hanya membahas solusi yang dihadirkan blockchain untuk pembukuan dan transaksi digital secara umum.

Sejumlah pakar dan teknokrat digital juga akan mengulas khusus dan berbagi pengalaman mengenai langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan untuk bertransformasi dalam pengembangan dan implementasi teknologi blockchain di berbagai sektor bidang usaha di Indonesia.


Topik-topik yang lebih teknis dan sektoral akan dibahas pada hari kedua, yang akan diawali dengan keynote speech dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Bapak Rudiantara. Selain para pelaku usaha dari lingkup Kadin Indonesia, sejumlah pemangku kepentingan yang dihadirkan sebagai pembicara dalam forum ini antara lain dari Bank Indonesia, OJK, BKPM dan sejumlah lembaga lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar