GLX Games - Bisnis keamanan siber (cyber security) diyakini segera booming menyusul makin pesatnya perkembangan digital transformasi di Indonesia.
Seluruh perusahaan di Indonesia telah berlomba-lomba untuk mengadopsi digital transformasi sehingga dibutuhkan layanan untuk melindungi data digital.
GLX Games - Bisnis Ini Bakal Booming di Era Transformasi Digital
"Cyber security service itu agak aneh. Di seluruh dunia sedang booming business, sementara di Indonesia masih awal-awalnya. Nah ini saya yakin akan segera booming, dengan semua perusahaan masuk ke digital, pasti peluang hacker meningkat. Jadi cyber security sangat penting,” kata President Director Telkomtelstra Erik Meijer
Sementara, dalam pengembalian investasi digital, Erik menilai tidaklah mudah menentukan pengembalian investasi (return on investment/RoI) untuk pengeluaran teknologi, karena ini merupakan proses kompleks yang tergantung pada persyaratan bisnis tertentu.
“Meski demikian, menerjemahkan teknologi ke dalam nilai bisnis dapat membantu perusahaan menentukan metrik untuk mengukur ROI organisasi berdasarkan kriteria tertentu, antara lain mengidentifikasi nilai pemilihan teknologi untuk produktivitas bisnis, menimbang hubungan antara legasi teknologi yang ada dengan inovasi yang dilakukan, serta memilih penyedia layanan pengelola yang sesuai untuk manajemen biaya operasional yang lebih baik,” ujar Erik.
BACA JUGA : Bisnis yang Tak Lekang oleh Waktu dan Tetap Eksis
Sementara itu, Heads of Operations IDC Indonesia Mevira Munindra menerangkan transformasi digital adalah sebuah perjalanan transformasi bisnis.
Transformasi digital selanjutnya atau Digital Transformation (DX) 2.0 akan berbasiskan data. IDC memperkirakan pada tahun 2022, 50% perusahaan di Indonesia akan membentuk digital-native platforms dengan Cloud, Mobility dan Big Data & Analytic sebagai teknologi utama untuk bisa bertahan dan berkompetisi di pasar ekonomi digital.
Seiring pesatnya perkembangan transformasi digital, menurut dia, terdapat empat tantangan utama yang perlu diperhatikan di Indonesia.
Sekitar 70% responden yang disurvey IDC menilai peta jalan strategis untuk investasi digital merupakan tantangan utama, disusul mengembangkan kemampuan dan keterampilan digital (65%), membangun struktur organisasi yang tepat (65%), dan menemukan key performance indicators (KPI) untuk mengukur kesuksesan digital (45%).
Karena itu, lanjut dia, selain membangun peta jalan strategis dan membangun struktur organisasi yang tepat, menciptakan KPI digital dinilai sebagai prioritas baru bagi perusahaan Indonesia.
“Pada 2023, 80% entitas di Asia Pasifik akan menggabungkan KPI digital baru yang berfokus pada tingkat inovasi produk/layanan, kapitalisasi data, dan pengalaman karyawan untuk menavigasi ekonomi digital,” kata Mevira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar